Pendakian Gunung Guntur dari Bandung

STOP MENDAKI CAGAR ALAM

[Edited, Warning! Disclaimer, pendakian ini dilakukan sebelum penulis mengetahui status kawasan Gunung Guntur. Gunung Guntur merupakan bagian dari kawasan Cagar Alam Kamojang Timur. Disarankan untuk tidak mendaki ke Cagar Alam] 

Pendakian dimulai pada tanggal 22-23 Mei 2018, diawali karena usulan seorang kakak kelas yang pada akhirnya gak ikut juga. Padahal dia yang ngusulin dan ngajak. Sekitar sebulan sebelum mulai mendaki, wacana ini udah bener-bener diomongin dengan sekitar 10 orang partisipan awal.

5 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Namun saat sekitar H-7, 2 orang tidak jadi ikut, termasuk si pengajak. Nyisa lah perempuan nya hanya bertiga. Tak disangka H-1, 2 orang laki-laki pun batal ikut karena kondisi tubuh mereka drop setelah banyak kegitan dihari sebelumnya.

Sempet goyah, karena kita cuman ber6 dengan gender sama banyak. Laki-laki 3 dan perempuan 3. Ditambah kita masih anak SMA. Dengan pengalaman minim berbekal keberanian.

Dengan membawa 3 orang yang baru pertama kali tracking itu rasanya campur aduk, antara takut dan exited ingin ngenalin dunia tracking. Ya, kalo saya sih tracking aja mah sering tapi belum pernah sampai puncak.

Hanya ada 1 orang yang pernah beberapa kali mendaki, yang 1 hanya baru 1x dan saya sudah lumayan kenal dengan tracking hanya saja tidak muncak.

Niat awal kita naik kereta, sudah sampai stasiun pukul 05.30 tapi ternyata kita salah informasi. Kereta tujuan Cibatu itu pukul 18.00. Disitu kita sempet berunding, ke Garut pakai Bis atau Elep. Tak banyak berfikir akhirnya kita melanjutkan jalan kaki dari Stasiun Bandung menuju Pasar Baru untuk memesan taksi Online.

Karena, kita ber6, jadi lebih murah pakai taksi online dengan onkos Rp.15.000 sampai terminal leuwi panjang. Jika naik angkot bisa dihitung
Rp.5000/org × 6 = Rp.30.000
Lebih irit 50%.

Dengan menggunakan angkutan Elep jurusan Bandung-Cikajang-Garut kita nego dulu sama supir. Karena, ongkos normal itu Rp. 25.000 dari Bandung ke Garut tapi Supir awal nya nawarin ongkos Rp.40.000 dengan alasan akan bulan Ramadhan. Kita ngotot gak mau dan membandingkan dengan ongkos bis yang Rp.35.000 dimana di Bis kita lebih nyaman dan aman.

Akhirnya supir menawarkan Rp.35.0000 tetap kami tolak dan kami tawar menajadi harga normal. Tapi supir tidak perduli dan bilang gak akan djbawa kalau kami bayar Rp.25.000, akhirnya kami ngalah dengan dapat ongkos Rp.30.000 dan berangkat pukul 08.00

Sampai di Pom Bensin Tanjung, tempat dimana para pendaki Gunung Guntur berkumpul sebelum ke Basecamp, kami memutuskan untuk istirahat dan makan siang karena sampai pada pukul 11.00

Dilanjutkan dengan naik ojek ke basecamp. Nah disini terjadi lagi tawar menawar. Yang awalnya Rp.20.000 menajadi Rp.10.000/org setelah kami nego sama si emang nya.

Di Basecamp, diawali dengan Sholat Dzuhur di Qashar dengan Ashar, kami ber6 mengisi formulir pendakian.


        Basecamp Guntur

Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menjuju Pos 1, perjalanan dimuat sekitar 45 menit normal dan lambat sampai 1 jam/lebih.

Karena kami mulai naik pukul 13.00 dimana sedang terik-teriknya, 1 orang perempuan (pemula) dalam rombongan kelelahan. Dan saya masuk angin akibat dari naik elep dengan perut kosong ditambah duduk sebelah pintu yang terbuka.

Akhirnya kami istirahat sedikit lebih lama, sekitar 30 menit, akhirnya saya bisa mngeluarkan isi perut yang ingin dikeluarkan *muntah. Sehabis itu langsung saja makan tolak angin, tak berapa lama langsung kembali bugar dan segar *aseek.


Warung sebelum menuju Pos 1. 

Trek dari Basecamp munuju Pos 1 adalah jalur


Dari sehabis kejadian muntah, saya ngebut sampai pos 1. Lalu melakukan register dan membayar estimasi sebesar Rp.15.000/org.

Lalu dilanjutkan perjalanan di pos 1 yang mulai memasuki hutan dengan medan tanah berakar, disini tentram banget karena gak panas hehe, tau sendiri guntur kan botak 😂

Di pos 1 juga tersedia sumber air, disini paling adem buat isturahat dan ngobrol-ngobrol sebelum lanjut ke pos 2 yang ditempuh kurang lebih sama sekitar 40 menitan kalo banyak istirahat ya jadi ngaret lah, di pos 1 juga kita registrasi dan bayar simaksi Rp.15.000.


     Pos 1 menuju pos 2


Dari pos 1 ke pos 2 kayaknya perjalanan paling santai soalnya disepanjang jalur ada tempat peristirahatan juga beberapa warung yang menjual beberapa kebutuhan pokok terutama cemil-cemilan dan madurasa hehe, yang paling nancep dihati sih nutrisari pake es dan bala-bala hangat. Harga nutrisari berkisar Rp.4000 dan bala-bala Rp.1000. Untuk nutrisari emang lebih mahal dari biasanya.

Jika di kantin sekolah kita dapat dengan harga Rp.3000 disini kita nambah seribu, kebayang emang-emang yang jualan nya susah ngangkat nya kan? Nah wajar aja kalau harga makanan digunung cenderung 2x lipat lebih mahal. Selain barang langka karena jauh dari kota belanja nya, juga bawa keatas nya kan susah bor! 😂😂

Selepas warung terakhir di pos 1 yaitu dekat aliran sungai, kita akan bertemu medan batu besar sebelum sampai pos 2


Lumayan, pemanasan sedikit sebelum nginjek pos 2 dan sebagian besar trek nya seperti itu. Nah untuk pos 2 itu gak kayak pos 1 karena letak nya yang tepat sebelah kanan sungai dan jurang dan trek sebelah kiri, hanya ada tempat istirahat di batu-batu yang cukup besar tapi lebar yang lumayan bisa dipakai duduk duduk ngadem. Ukuran tempat ini sekitar 5-6 meter.

 Itu muka orang btw, maaf ya hehe.

Awalan trek dari pos 2 menuju pos 3 udah langsung nanjak batu terjal bor! Semangat aja terus kek gini sampe hampir pos 3 dan lumayan dibeberapa tempat ada batu-batu yang bersebelahan sama pohon besar sebagai pegangan.

Lanjut ke pos 3 juga sekitar 30-40 menitan normal. Tapi rata-rata 1 jam dikarenakan trek yang menguji ketahanan lutut mu bung! 

Harus rada tarik nafas karena ada bonus sebelum pos 3 yaitu trek batu kerikil yang lumayan datar karena nanjak nya sedikit


Dari sini kalian bisa liat tenda-tenda di pos 3 dan bendera merah putih besar, juga kelihatan puncak 2 gunung Guntur.

Di Pos 3 kalian perlu melakukan pengecekan ulang dan kartu identitas kembali dibutuhkan. Di pos 3 juga kalian bisa sewa tenda, gas, kompor dan beberapa peralatan lain.

Di pos 3 terdapat sumber air juga, pokonya kalau ke Guntur gak perlu cemas masalah air, karena sungai mengalir deras.

Sekitar 30 menit saya dan 1 orang teman menunggu rombongan kami yang lain, karena mereka kemageran istirahat jadi males lanjut naik 😂

Kalau saya prinsip saat istirahat apapun yang terjadi kalau gak urgent tuh jangan duduk lebih dari 5 menit dan kebanyakan minum dan makan apalagi ngobrol ngalor ngidul. Kalau udah begitu biasanya datang penyakit mager. 

Lebih baik nunggu yang lain istirahat sambil berdiri jangan tergoda sama mereka yang duduk duduk santai apalagi tidur 😂.

Setelah semua rombongan datang, kamu langsung masuk area camp dan mencari tempat yang strategis buat liat bintang 😂 karena saat itu guntur super pasar banget. Di sepanjang jalur kita tak pernah kesepian *ciilah... Dan benar saja di area camp itu sangat padat saat itu kami tiba pukul 16.45 dan langsung bikin tenda. Meski yang bikin berdua dan sisa nya malah tidur tiduran.. 

Setelah tenda beres, beberapa masak-masak dan beberapa lainnya ambil air sekaligus wudhu. Tepat malam hari angin lumayan kencang namun udara tak sedingin di gunung lain pada umumnya, namun city light nya liar biasa, terlihat jelas gemerlap kota garut, dan bintang pun saat itu lumayan bertabur.


Foto tidak memuaskan karena diambil olh HP yang mulai lowbatt dan resolusi kamera yang B aja

Dilanjut ngobrol-ngobrol dan nyemil, yang lain ngobrol sampai larut, kalau saya jam 9 juga udah di dalem sleeping bag karena saat itu sakit kepala menyerang *alasan aja sih*

Rencana summit pukul 03.00 tapi ngaret jadi berangkat pukul 04.00. Saat summit kami hanya berangkat ber5 karena satu orang perempuan yang emang dari sebelumnya udah drop memutuskan untuk korve dan istirahat.

Awal muncak, kami salah ambil jalur. Kami malah ambil jalur turun puncak, otomatis sangat berat karena gak ada toleransi coy! Pasir semua alhasil kaki tenggelem dan maju 1 mundur 2 kayak rumus summit nya mahameru.

Kami terlambat banget karena santai santai saat menuju puncak. Alhasil kami dapat Sunrise itu saat istirahat dan balik badan 😂 dimana itu masih jauh dari puncak.

Sudah pukul 06.30 kami masih ngaso duduk duduk cantik di batu sampe akhirnya kami lanjut, ada tragedi yang gak enak menimpa saya, saya tertimpa batu dibagian paha dekat lutut, bisa dibilang batu nya cukup besar. Jadi hati hati, perhatikan setiap langkah yang kalian pijak, jangan sampai nyelakain orang dibawah kalian.

Dari situ saya cuman bisa diem, mau nangis juga gak sakit-sakit amat. Mau lanjut juga lumayan sakit. Akhirnya, sedikit duduk dan minum saya bisa lanjut ke puncak.

Kira-kira begitulah trek untuk sampai puncak, banyak batu batu php, yang keliatan kokoh tapi nyatanya rapuh. Kayak kamu yang so kuat padahal asli nya lembek hehe..

Akhirnya sampailah di puncak 1 dengan keadaan lemes, akhirnya cari tempat pw untuk masak dan foto foto. Kita jalan sedikit keatas arah trek menuju puncak 1 dan 3. Dari sini keliatan deretan PaGuCi atau Papandayan, Guntur, Cikuray. Diantara 3 ini paling gagah sih Cikuray dengan bentuk kerucut yang diselimuti samudra awan otomatis bikin ngiler.


Puncak 1 berlatar Cikuray


Puncak 2 yang dekat dimata jauh dikaki

Di guntur ada 5 puncak, dan puncak 4 dan 5 biasanya ditempuh lebih dekat via Cikahuripan karena temen saya naik dari Cikahuripan katanya langsung ke puncak 4 😂 lol.

Akhirnya kita turun jam 09.30 setelah santai foto-foto, masak-masak dan rebahan di puncak. Untuk ke puncak 2 dan 3 gak kami lanjutkan karena mulai lapar 😂

Jalur turun nih extrem banget karena banyak orang main perosotan, padahal itu bahaya sebenernya. Tapi mumpung di guntur, ya coba aja main perosotan pasir haha..

Pas turun nih rame banget jadi lumayan pasir terbang-terbang banyak banget otomatis kerudung yang awalnya item jadi abu teru debu nempel ke muka yang keringetan. Dan wajib banget pake masker atau buff untuk turun ini, lumayan mengurangi debu yang nyerang idung dan mulut. Dan gak afdol kalau ke guntur celana selamat alias gak bolong 😅 atau minimal swalow kamu putus.

Untuk turun, seperti biasa akan lebih cepat. Apalagi saya sama teman saya (laki-laki) balapan turun karena kami sama-sama NB (nahan boker) 😂 dari kemarin. Meskipun dia menang, dan sampai di basecamp dengan rombongan yang sisa nya itu beda sekitar 1 jam. Karena kami super ngebut.

Nah, mungkin segitu aja cerita gak penting yang saya bagi. Semoga bermanfaat buat teman-teman yang berencana naik ke Guntur.

Rangkuman biaya

Leuwi Panjang Bandung-Tanjung by elep jurusan Bandung- Cikajang- Garut = Rp.30.000 × 2

Tanjung-Basecamp by ojek = Rp.10.000 × 2

Htm/simaksi = Rp.15.000

Total = Rp. 95.000

Disarankan bawa uang sekitar Rp.150.000 untuk lain-lain tapi tetap hemat hemat uang nya. Karena ini masih belum maksimal dalam meminimalisir biaya.

Tips; kalau ditanya rombongan dari mana. Misalnya kalian beda-beda daerah bilang aja dari satu daerah untuk meminimalisir ongkos yang sering dibengkakin sama oknum tertentu.












Komentar

  1. halo kak
    mau tanya saya pemula, dan mau naik gunung guntur miggu depan
    apakah ada perubahan dengan penjelasan diatas dengan keadaan sekrang? Trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halooo, waduh saya baru cek lagi blog nih hihihiii... Awal april 2019 sebenarnya saya sudah nerima kabar bahwa ternyata Gunung Guntur merupakan Cagar Alam. Sejauh yang saya tahu, belum ada perubahan dari apa yang saya tulis.

      Tapi jika saya sudah tau tentang Guntur yang merupakan Cagar Alam, saya gak akan naik ke Guntur. Nah, kalau informasi yang kamu dapet saat itu bagaimana? Sudah tahu apa belum bahwa Guntur itu adalah Cagar Alam?

      Hapus
  2. Kalo boleh tau ini via mana ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini via Citiis..

      Duh aku saranin jangan ke Guntur deh, soalnya Guntur itu termasuk Cagar Alam. Masih banyak gunung-gunung lain yang bisa kita daki, sama indah nga juga.. Ayo jaga alam, pantang buat mendaki Cagar Alam.

      Aku pun kalau waktu itu udah tau guntur gtu cagar alam, gaakan deh kesana.

      Hapus
  3. permisi kak saya mau tanya2 lebih lanjut terkait isu cagar alam gunung guntur ? karena saya sedang meneliti isu gunung guntur. Terimakasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendakian Gunung Merbabu Via Selo dari Bandung

Pendakian Gunung Cikuray via Cintanagara Bayongbong